REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perkembangan sepakbola sebagai sebuah industri patut diwaspadai umat Islam. Pasalnya, keberadaan even seperti piala dunia mengancam umat dari pengalihan terhadap nilai-nilai islam, seperti, meninggalkan perintah shalat, mengacuhkan persoalan Gaza dan ragam masalah lain. Karena itu, umat harus berhati-hati dalam melihat sepakbola sehingga tidak terjerumus pada pengabaian nilai-nilai Islam. Demikian benang merah diskusi bertajuk Piala Dunia 2010, antara Konspirasi dan Sportifitas Olahraga yang berlangsung di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pengamat Gerakan Zionisme sekaligus pemimpin redaksi Media Ummat, Fahri Wajdi mengatakan dalam Islam, permainan (olahraga) itu sangat dibolehkan. Bahkan Rasullah SAW mengajarkan permainan seperti memanah, berkuda, dan berenang. Kata dia, hal yang kemudian dipersoalkan adalah olahraga yang meninggalkan nilai-nilai Islam seperti olahraga bola pantai yang kerap menonjolkan aurat, dan jenis olahraga yang menjauhkan umat atau membuat umat meninggalkan kewajibannya. "Pengertian itu yang dikenal dalam islam sebagai lahun minal Zalimun, yang artinya permainan yang melalaikan," ungkapnya.

Pada kasus piala dunia misalnya, papar Fahri, ada tiga motif utama yang menjadikan even akbar ini menjadi medium konspirasi. Tiga motif itu adalah motif ekonomi, motif budaya, dan motif politik. Pada motif ekonomi, piala dunia memang diakui sebagai bisnis paling menggiurkan dalam jagat sepakbola. Tercatat, dalam situs resminya, FIFA berhasil meraup keuntungan 2,1 triliun poundsterling dari penyelenggaraan Piala Dunia 2010.

Di sisi lain, ungkap Fahri, kondisi sebagian besar masyarakat Afsel sangat menyedihkan. Cerita penjambretan dan pencurian merupakan bukti yang kuat soal hal itu.Ia mencatat tingkat pengangguran di negara tersebut mencapai 25.1 persen dan 50 persen warga Afsel hidup di bawah garis kemiskinan.

Celakanya lagi, tambah dia, Afsel merupakan negara dengan angka penderita AIDS terbesar di dunia dengan 4.79 juta penduduk yang terinfeksi. "Piala Dunia tidak membangun ekonomi secara mendasar sekalipun tidak ada yang menyangsikan piala dunia adalah bisnis besar. Namun, pihak yang paling banyak diuntungkan adalah pemilik modal bukan konsumen," ungkapnya.

Pada motif berikutnya, motif politik, Fahri melihat kecenderungan peran sepakbola dalam membangun rasa nasionalis tingkat tinggi di kalangan negara-negara yang tergabung dalam FIFA cenderung semu. Ia menilai ikatan manusia bermacam-macam, ada persatuan yang sifatnya kemaslahatan atau kontemporer dan hobi.

Ia berpandangan model keterikatan seperti itu adalah ikatan yang tidak hakiki dan ikatan tersebut yang seharusnya tidak boleh menjadi ikatan utama. Sejatinya, kata dia, ikatan yang utama adalah ikatan  yang didasarkan akidah, karena menjamin keterikatan persatuan yang kuat. "Ikatan semu seperti dalam sepakbola tidak bisa langgeng, mereka bersatu tapi tidak menyelesaikan persoalan," katanya.

Selain tidak menyelesaikan persoalan umat, tambahnya, sifat nasionalis dalam sepakbola hanyalah mengalihkan umat dari persoalan utama. Peralihan itu didukung pula dengan globalisasi gerakan 3F (Food, fashoion, Fun). Tiga gerakan ini, kata dia, dengan mengutip pernyataan John Hargreaves yang mengatakan bahwa olahraga adalah cermin mikrokosmos masyarakat kapitalisme modern yang merupakan bagian dari integrasi sistem dominasi kelas dan eksploitasi. Sayangnya, kata Fahri, umat Islam tidak menyadari atau mengabaikan ketidaktahuan sistem yang dijalankan oleh Zionis sehingga menjadi kunci kegagalan umat islam terhindar dari jepitannya. (bersambung) -REPUBLIKA-
 
VIVAnews - Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika melakukan aktivitas tidur dengan kuantitas dan kualitas yang baik.

Selain bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan menjadi obat kecantikan alami, aktivitas tidur yang dijalani secara normal 7-8 jam tiap malam bisa membantu tubuh melakukan detoksifikasi alami untuk mengusir racun dalam tubuh.

“Tubuh kita secara alami bisa membersihkan racun dengan tidur yang berkualitas dengan kuantitas yang cukup,” kata DR Lily G Karmel MA dari Fit 'n Chic Family Fitnes saat ditemui di acara Seminar Hipertensi pada Peringatan Hari Hipertensi Sedunia tahun 2010 di Kantor Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan di Percetakan Negara, Jakarta, Senin 12 Juli 2010.

Lewat pemaparannya dalam seminar, berikut penggalan waktu tubuh melakukan detoksifikasi alami saat tidur:

21.00 - 23.00 : secara alami melakukan detoksifikasi tubuh dan pertumbuhan. Umumnya, proses pertumbuhan pada anak-anak terjadi pada waktu ini. Karena itu, jangan biarkan si kecil tidur lebih dari pukul 9 malam.

23.00 - 01.00 : terjadi proses pembersihan liver atau hati

01.00 - 03.00: detoksifikasi empedu

03.00 - 05.00: detoksifikasi paru-paru

05.00-07.00 : detoksifikasi usus besar

Tak hanya itu, DR Lily menambahkan, saat aktivitas tidur pukul 24.00-04.00 tubuh bahkan tak henti bekerja. Aktivitas sumsum tulang belakang terus memproduksi darah ketika kita sedang terlelap tidur.

“Untuk itu, lakukan tidur berkualitas dengan kuantitas cukup, sekitar 7-8 jam per malam,” katanya menegaskan.

 
Bukan sembarang koyo. Sepintas produk ini seperti plester yang dibungkus kantung plastik. Padahal didalamnya mengandung serbuk yang terbuat dari pati pohon. Dengan ditempelkan pada telapak kaki sebelum tidur (waktu penempelan 7-8 jam) makan racun akan terbuang melalui koyo ini, yang tadinya berwarna putih maka akan menjadi coklat atau bahkan gelap dan berminyak.

Mengapa di telapak kaki? Telapak kakimemiliki lebih dari 62 titik akupunktur dan merupakan tempat berkumpulnya racun. Penyerap racun Kinotakara terbuat dari ekstrak cuka kayu secara alami memiliki manfaat untuk menyerap racun / menyedot racun dari dalam tubuh.

Lihat gambar berikut :
klik

KEMASAN

1 BOX isi 10 sachet

HARGA

-Rp. 397.000 (Wilayah A, Jawa dan Sumatera)

-Rp. 409.000 (Wilayah B)

UNTUK PEMESANAN DAPAT HUBUNGI
== 081 3210 99577 == Agung ==
 
USIA akan terus bertambah tanpa bisa dicegah. Tapi, bukan berarti Anda harus tampil sesuai usia. Anda bisa terlihat dan merasa tetap muda dengan memenuhi kebutuhan nutrisi alami bahkan dari pilihan makanan yang Anda konsumsi. Berikut beberapa pengobatan alami yang bisa menjaga penampilan Anda serta membantu mencegah berbagai gangguan kesehatan:

Alpha Lipoic Acid (ALA)
ALA secara alami terkandung dalam daging merah. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi ALA dalam bentuk suplemen. Komponen satu ini berfungsi memperbaiki kondisi sakit saraf akibat diabetes dan mengatasi glaucoma. Selain itu, ALA juga berperan sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan sel.
 
Antioksidan
Antioksidan merupakan substansi yang berfungsi melindungi sel-sel dari efek radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul-molekul yang merusak sel-sel dan turut memicu penyakit jantung, kanker dan penyakit lainnya.

Minyak ikan (fish oil)
Asam lemak omega-3 bekerja mencegah peradangan, menurunkan tekanan darah dan memperlambat pertumbuhan plak. Untuk menambah asupan omega-3, cobalah mengonsumsi oily fish seperti salmon paling tidak dua kali seminggu. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan penggunaan suplemen EPA dan DHA sebanyak 850 hingga 1.000 mg sehari. Paling tidak ada empat studi yang melaporkan adanya pengurangan kadar omega-3 dalam darah penderita depresi. Selain itu, penderita rematik arthritis juga mempunyai kadar asam lemak omega-3 rendah.

Asam folat
Asam folat bisa membantu mencegah penyakit jantung dan stroke dengan cara mengurangi kadar homocysteine. Homocysteine merupakan zat kimia penyerang arteri yang menumpuk dalam darah orang-orang yang banyak mengonsumsi daging. Asam folat juga membantu mencegah kanker paru-paru, usus besar dan serviks.
 
Glucosamine
Glucosamine dipadukan dengan chondroitin bisa mengurangi peradangan dan meningkatkan kelembaban tulang rawan di persendian.

Teh hijau
Orang-orang yang minum teh hijau secara teratur, menurut peneliti dari Dartmouth Medical School, mempunyai lebih sedikit kerusakan kulit terkait sinar matahari dibandingkan orang-orang yang tidak minum teh hijau. Teh hijau mengandung antioksidan EGCG yang juga bisa digunakan dalam bentuk salep. (Republika)
 
Tanda tanya saya seputar tekstil, sedikit terjawab dengan bertemu seorang sesepuh yang datang ke sekretariat API. Beliau datang ke API untuk mengembalikan surat kesediaan menjadi dewan masyarakat tekstil di lingkungan API. Sambil silaturahmi ke API, dan ternyata ia salah satu pendiri API. Selain itu juga beliau menjadi tenaga pengajar di UPN selama hampir 36 tahun lamanya, mengajar ilmu tekstil. Wow!! 36 tahun mengabdi untuk pendidikan dan menjadi salah satu pendiri API. Langsung aja saya bawa buku dan siap pulpen ditangan untuk mencatat sesuatu yang mungkin berarti dan yang pasti sesuatu yang dapat menjawab pertanyaan saya mengenai (sejarah) perkembangan industri pertekstilan Indonesia. Nama seorang yang sudah sepuh tersebut ialah Takrir Akip, beliau kelahiran 1928.

Pertanyaan pertama yang keluar dari saya ialah, bagaimana cara Bapak mengasah pengetahuan tekstil selama mengajar di UPN padahal buku mengenai pertekstilan di Indonesia sangat jarang?? FIY. sekarang di UPN sudah tidak ada jurusan tekstil lagi. Dengan tenangnya beliau menjawab sambil mematik korek api dan mengambil sebatang rokok, kata beliau "mengajar tanpa praktek kurang baik jadi saya terjun ke lapangan" selidik punya selidik ternyata beliau lulusan Belanda, kuliah dari tahun 1952-1957. Beliau dikirim ke Belanda oleh pemerintah Indonesia, delegasi dari Indonesia sendiri ada 4 orang dan yang selesai kuliahnya hanya dia sendiri. 3 yang lain pindah ke Jerman bukan di Belanda lagi. Sekolah di Belanda tsb mencatak ahli perindustrian yang nantinya akan menjadi kepala pabrik atau lain sebagainya.

Sikap patriotisme beliau sangat tinggi, sangat cinta Indonesia. Mungkin karena hampir selama 6 tahun beliau tidak sekolah dan menjadi seorang petani muda, murni petani ketika jaman penjajahan dulu. Selesai kuliah beliau pulang ke Indonesia. Menurut dosen dan rekannya di Belanda, klo orang jawa (indonesia) itu pemalas, sukanya jongkok (nongkrong) sambil mrokok. Tidak terima dengan pernyataan tersebut beliau pulang ke Indonesia untuk membuktikan kepada mereka bahwa Indonesia lebih baik dari mereka dan mereka salah berpendapat seperti itu.

Cerita detailnya saya kurang paham, setibanya di Indonesia beliau mencari perusahaan yang sesuai dengan jurusannya dulu ketika kuliah di Belanda. Maka bertemulah beliau dengan Dr.T.D  Pardede, yang dikemudian hari menjadi menteri di era Presiden Soekarno dan salah satu pendiri akademi tekstil di Medan. Masih ingat dalam benak beliau kata-kata yang disampaikan oleh Alm. Pardede, "jika kamu ingin bekerja harus siap dan bekerja tanpa waktu untuk mencapai apa yang kamu inginkan itu". Dengan ilmu yang dimilikinya dan semangat untuk selalu belajar beliau mencoba membangun sebuah industri tekstil di Medan. Ketika itu industri tekstil belum banyak seperti saat ini, dan beliau berhasil membangun industri itu. Alm Pardede ketika menjabat sebagai menteri mengangkat beliau menjadi staf ahli-nya karena sukses, yang menurut orang tidak bisa namun beliau membuktikannya bahwa segala sesuatunya tidak ada yang tidak mungkin.

(Foto untuk Takrir Akip ada di original --> Appreciation)
 
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Kewirausahaan (entrepreneurship) tak dapat diciptakan hanya dengan modal nekad. Namun kewirausahaan harus diciptakan melalui desain dan perencanaan yang matang dan jelas. Tanpa desain dan perencanaan yang matang, bidang usaha yang diciptakan bakal sulit bertahan lama. Artinya, kewirausahaan tak akan berhasil memainkan peran sebagai 'mesin' pencetak uang.

Hal ini ditegaskan oleh Presiden Indonesian Islamic Businnes Forum (IIBF), Ir H Heppy Trenggono MKom, dalam pengajian bisnis bertajuk 'Mengapa 96 Persen Bisnis Tidak Benar- benar Menjadi Mesin Pencetak Uang', di Plaza Indosat, Semarang, Kamis (10/6). Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh IIBF, lebih dari 50 persen bisnis gagal bertahan di tahun kedua. Sementara lebih dari 65 persen bisnis gagal bertahan di tahun kelimanya.

Sedangkan bisnis yang tak dapat berulang tahun di tahunnya yang ke-10 mencapai 96 persen. "Artinya hanya ada empat persen bisnis yang mampu bertahan hingga tahun ke-10 ini," tegas Heppy. Mengapa hal ini bisa terjadi, Heppy berpendapat hal ini akibat masih banyaknya entrepreneur (pengusaha) yang tercipta hanya mengandalkan kenekadan atau yang disebutnya dengan entrepreneur by accident.

Ia juga menyimpulkan, tanpa ada perencanaan dan desain yang matang seorang pengusaha tidak akan peka terhadap tujuh tanda-tanda bahaya bisnis yang harus diketahui sebagai media pembelajaran diri dan bukan justru ditakuti. Masing- masing meliputi usaha terus-menerus membutuhkan suntikan modal, usaha tumbuh namun selalu berorientasi pada pembiayaan tinggi, ada hal yang harus diubah, operasionalnya selalu chaos, dan yang lain.
 
KOMPAS.com —Pakailah baju batik di Afrika Selatan, maka Anda akan mendapat penghormatan yang luar biasa dari rakyat Afsel. Begitulah saran kepada saya dari seorang diplomat Indonesia yang saya jumpai di kantor Kedubes RI untuk Afrika Selatan, akhir September 2005 di Pretoria.

Di semua sudut kota besar di Afrika Selatan bisa kita jumpai papan-papan iklan ukuran raksasa dengan gambar Nelson Mandela. Pada papan-papan iklan itu, Bapak Bangsa Afrika Selatan ini berpose dengan senyum khasnya. Ada pesan dalam papan iklan itu yang rata-rata berisi ajakan untuk membangun bangsa dan negara.

Persis seperti di negeri kita pada zaman Presiden Soeharto dulu, di Afsel sana Mandela pun mengajak rakyatnya bekerja keras, mengajak ibu-ibu tidak lupa memberi imunisasi kepada bayi mereka, dan menyerukan pemuda berprestasi dalam olahraga. Yang menarik, gambar Mandela di papan-papan iklan raksasa itu sedang mengenakan kemeja batik. Luar biasa.

Bagi rakyat Afrika Selatan, batik memang sudah menjadi barang mewah. Bagaimana tidak, Mandela yang mereka puja, di mana pun dan dalam acara apa pun, resmi atau tidak resmi, nasional maupun internasional, selalu mengenakan batik. Seolah-olah, Mendela tidak memiliki kemeja lain kecuali batik. Seolah-olah kemeja batik Mandela ready stock. Dan yang terpenting, batik yang dikenakan Mandela seluruhnya benar-benar asli made in Indonesia, bukan batik produk negara lainnya.

Jadi, bagaimana rakyat Afrika Selatan tidak menghormati kita yang mengenakan batik saat jalan-jalan di sana? Lha wong, Mandela saja, Bapak Bangsa, orang yang paling mereka puja, selalu mengenakan kemeja batik.

Mandela sendiri sudah dua kali berkunjung ke Indonesia. Kunjungan pertamanya dilakukan tahun 1998 pada era Presiden BJ Habibie. Kunjungan keduanya dilakukan pada era Presiden Megawati, tahun 2002.  

Sumber saya di Afrika Selatan menceritakan tentang batik dan Mandela. Saat berkunjung ke Indonesia untuk pertama kalinya, Mandela langsung jatuh cinta kepada batik. Oleh karena itu, kemudian, Presiden Habibie meminta kepada Iwan Tirta, perancang papan atas busana Indonesia, pakar dalam bidang perbatikan, untuk menghadap Presiden Habibie ke Istana Negara.

Lalu, Iwan Tirta pun diminta untuk melayani permintaan Mandela terhadap batik. Dan, ternyata rancangan dan pilihan motif Iwan Tirta klop dengan selera Nelson Mandela. Sejak saat itu hingga kini, Iwan Tirtalah yang terus-menerus memasok kebutuhan kemeja batik untuk Mandela, setiap saat, dengan jumlah yang unlimited dan harus ready stock.

Maka dari itu, berbanggalah kita bangsa Indonesia kepada Mandela karena beliau adalah sales promotion paling top bagi batik Indonesia untuk citra dunia. Coba lihat, ketika Mandela hadir dalam acara resmi FIFA di markas besarnya di Zurich, Swiss, awal bulan Juni 2006 untuk menerima estafet tuan rumah penyelenggara World Cup, Mandela pun mengenakan batik, bukan jas, busana resmi bangsa-bangsa Barat.

Lalu bagaimana dengan para pejabat kita, pembesar Indonesia? Bisa dihitung dengan jari pejabat kita yang mau mengenakan batik untuk acara resmi internasional seperti itu. Beda dengan Nelson Mandela, buat para pejabat Indonesia, mereka, barangkali, lebih senang dan bergengsi bila mengenakan setelan jas ketimbang batik.

Souvenir jadi bisnis


Seorang tokoh pemuda Indonesia yang beberapa kali berkunjung ke Afrika Selatan punya pengalaman menarik tentang batik. Ketika jumpa saya di Cape Town, dia bercerita bahwa dalam suatu kunjungannya ke Afsel, ia membawa lima koli kemeja batik. Maksudnya sebagai souvenir. Ia membelinya di Pasar Tanah Abang Jakarta seharga Rp 30.000 per potong.

Setelah batik souvenir itu habis dibagi-bagikan kepada pemuda di Afsel, seorang sejawatnya, pemuda asli Afrika Selatan, membisikinya. "Bagaimana kalau kita berbisnis batik," ujarnya. Lalu, pembicaraan pun berlanjut dengan topik mari berbisnis batik.

Di Afrika Selatan, batik yang kita beli seharga Rp 30.000 di pasar Tanah Abang Jakarta atau Pasar Beringharjo Yogya atau Pasar Turi Surabaya atau Pasar Pusat Grosir Batik Setono Pekalongan, di negerinya Nelson Mandela bisa laku dengan harga 300 sampai 400 rend atau sekitar Rp 700.000 hingga Rp 800.000 per potong. Fantastis!!

Tentu, keuntungannya akan semakin besar bila kita punya modal untuk berbisnis ke Afrika Selatan, dengan jualan batik yang terbuat dari bahan sutera, seperti batiknya Iwan Tirta yang selalu dikenakan Nelson Mandela.

Jadi, jangan takut. Ayo ramai-ramai menyerbu Afrika Selatan pada Juni-Juli ini untuk menyaksikan pesta sepak bola dunia World Cup South Africa 2010. Kita boleh menjadi suporter untuk tim negara mana saja. Yang penting, bisa happy-happy. Cukup membawa kemeja batik 100 potong dari Ranah Air, masukkan ke dalam koper, jual di sana dengan keuntungan bisa mencapai Rp 70 juta.

Tentu, keuntungan sebesar itu sudah sangat cukup untuk kita hidup sebulan di Afsel, sambil bersenang-senang bersama jutaan suporter yang datang dari seluruh dunia, dan pasti asyik. Itu lebih terasa lagi jika kita sembari menyanyikan lagu ciptaan K’naan, "Waving Flag" yang telah diresmikan menjadi lagu tema FIFA World Cup South Africa 2010: “Give me freedom, Give me fire … When I get older I will be stronger. They'll call me freedom. Just like a wavin' flag. And then it goes back, oh, oh, oh, oh…
 
dedicated to efr :D

Teringat ketika sekolah SD dulu ada film kartun Sailormoon, keluaran Jepang, yang terekam ialah "dengan kekuatan bintang akan menghukumu" ^_^ tokoh 5 wanita cantik yang menggambarkan akan planet-planet tatasurya seperti mars, yupiter, merkurius, pluto dll ini sangat populer dimasanya dan diidolakan oleh anak-anak, tak terkecuali saya :)

Dari 5 tokoh tersebut saya hanya ingat satu nama, meskipun nama Jepang tapi ternyata bisa juga namanya di pake bahasa arab dan saya ngga tau artinya tentunya tokoh itu ialah Ami Mizuno. Meski saya ingat nama lain seperti usagi dan tak lupa taksido bertopeng,hehe.,Tapi Ami Mizuno, memang tiada duanya berwarna biru dan punya kepribadian yang dewasa,seinget saya seperti itu.

Nama Ami-Uno sebenarnya berasal dari sana, meski bisa dikembangkan Ami karena mungkin nanti anak saya memanggil mami atau keinginan saya sih umi. Saya inget keponakan temen yang blasteran indonesia-amerika ketika mengeluh pada ibunya ingin mencoba permainan disebuah mall, rengeknya "mamy mamy i want try this, please. please.,promises just once not more" sambil memelas kedua telapak tangannya bertepuk sambil didekatkannya pada mulut dan hidungnya. Anak ini masih Balita dan baru masuh playgroup dengan rambut panjang pirangnya anak ini keliatan lucu dan akan tidak tega jika melihat dia memelas seperti itu. Jadi ingin aja klo anak saya bisa manggi mami juga, tapi sbaiknya emang umi aja :) nah klo uno, dari italia artinya one (satu) atau juga inget sandiago uno, pengusaha muda dari HIPMI ini jadi panutan kawula pengusha muda termasuk saya :p saya pernah bertemu dalam satu kesempatan dengan beliau, sangat low profile dan ramah tapi sukses sekali. Inginnya hanya saya yang ada di matanya, klo di hatinya harus slalu ada Allah.

Dan niat telah tertanam semoga ami-uno bisa melangkah maju sampai batas waktu mengakhiri.
 
Mei 2009, pada awal bulan mei ini saya baru sidang dan sibuk mencari dana untuk kegiatan kampus terakhir dalam kepengurusan BEM periode 2008-2009, salah satunya dengan mengajukan proposal ke kementrian olahraga di Jakarta. Tapi ternyata itu adalah usaha terakhir saya dalam berkontribusi untuk kegiatan kampus tsb, karena seminggu kemudia saya dipanggil oleh Bp.Indra Ibrahim dari API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) di Jakarta. Yang bersangkutan sedang mencari seorang mahasiswa yang telah lulus namun bukan hanya memiliki IPK besar beliau meminta mahasiswa yang berorganisasi dan merupakan rekomendasi dari Sekolah/Kampus tekstil satu-satunya di negeri ini.

Kampus merekomendasikan ketua BEM, namun beliau masih terganjal dengan urusan akademik (masih belum menyelesaikan skripsi) maklum aktivis. Hingga akhirnya kampus merekomendasikan saya sebagai Sekjen dalam kepengurusan tersebut untuk dapat bekerja di API. Saya di rekomendasikan oleh Bp. Arif Dewanto dan kaka' kelas yang sekarang menjadi dosen, yaitu kang Dimas. Untuk kemudian bertemu dengan Bp. Indra di kampus pada hari itu juga. Ternyata saya tidak sendiri ada mantan ketua HIMATEK yang kategorinya telah melengkapi itu semua, telah sidang, IPK besar dan berorganisasi (secara jadi ketua HIMA) ada satu kelebihan lainnya dia ngga pake kacamata :p

Akhirnya kita diminta menunggu Bp. Indra karena sedang rapat bersama perguruan tinggi. Dan akhirnya adzan zuhur berkumandang, kemudian kita memutuskan untuk shalat berjamaah. Setelah selesai shalat, ternyata Bp. Indra ini sibuk sehingga kami tidak sempat untuk bertemu. Melalui Pa Arifin selaku PK II kita menulis biodata singkat dan nomor telepon masing-masing kemudian CV untuk dikirim ke Pa Indra. Selang dua hari saya di telepon ditanya mengenai aktivitas saya selama dikampus dan luar kampus. Saya masih ingat, pa Indra berkata bahwa saya memiliki kelebihan dibanding pelamar lain, karena saya pernah menjadi REPORTER di sebuah radio swasta di Bandung, selain itu juga karena berbagai organisasi yang pernah saya ikuti baik didalam maupun diluar kampus, "you kliatannya punya potensi, tapi kita liat nanti" via telepon. Saya di minta untuk menulis tentang pertekstilan indonesia dan kaitannya dengan dunia pendidikan minimal 4 lembar. Pagi ditelepon pada malam harinya saya kirim via email. Asalkan tau waktu itu saya sedang menikmati proses menjadi guru privat setiap malam dan masih musim kampanye 2009, jadi pagi sibuk dirumah, siang dikampus, malem mengajar. Subhanallah saya kangen akan rutinitas yang pada itu :) dan semua berjalan lancar, saya pun diminta untuk mengajukan lamaran di API sebagai sekretaris eksekuti, saya pikir menjadi staf sekretaris eksekutif tapi ternyata tidak, saya langsung menjadi sekretaris eksekutif!! di organisasi disebut sekjend, atau di asosiasi satelit ringkasnya disebut kepala kantor!!

Dua hari berselang saya dipanggil ke Jakarta, kebetulan ada kaka' klas yang terlebih dahulu bekerja di API tapi Jawa Barat, klo saya DKI Jakarta. Saya banyak belajar dari beliau, hingga akhirnya tiba di Jakarta dengan meminta arahan dari beliau. Sungguh ini pengalaman saya ke Jakarta sendiri, saya masih ingat seminggu yang lalu baru pertama saya naik busway dan sekarang naik lagi tapi ngga tau kantor API itu dimana. Dari Gambir langsung naik busway bertanya pada penjaga pintu, dan dengan ramah beliau memberikan arahan agar saya turun dimana kemudian naik apa untuk mencapai tujuan (hingga saat ini, saya masih ingat orang itu tapi sayang hingga saat ini pula saya belum lagi bertemu dengan orang tersebut). Akhirnya saya turun di BNN untuk melanjutkan dengan bus 46, tak lupa saya ucapkan terimakasih pada penjaga pintu busway tersebut. Saya yakin ini pertolongan dari Allah dan Allah akan membalas kebaikan beliau. Amin..
Jakarta yang panas, macet dan saya pun kebagian itu dihari pertama ini. Naik bus 46 jurusan cililitan-grogol, penuh dengan sesak pula. Aneh rasanya melihat orang sebanyak ini dalam suasana yang panas lagi! Keringet bercucuran, padahal saya sudah mengenakan pakaian terbaik dan wangi. Akhirnya nyampe juga di Departemen Perindustrian (sekarang Kementrian Perindustrian) saya masih inget kata ayah klo mau nanya harus ke satpam, jangan ke orang lewat, bertanya pada satpam ternyata tidak semua satpam mengetahui gedung di Jakarta ini termasuk satpam Depprin. Tapi dengan bantuan personel lain akhirnya saya tiba di gedung kantor API, yaitu wisma adhi graha atau surveyor indonesia. Maklum orang gunung, saya masuk ke gedung itu dan minta izin pada resepsionis gedung untuk bertemu dengan pa Indra akhirnya saya kaih KTP dan mendapat kartu masuk gedung sebagai TAMU. Saat ini saya mengetahui bahwa tindakan minta izin di resepsionis tersebut ngga ngaruh untuk masuk gedung ini ;P

Ada satu lagi yang bikin saya malu, klo mo naik lift'kan harus pijit lantai yang dituju baik di dalam ataupun di luar lift. Nah di gedung ini itu tidak seperti itu, saya ngeliat orang masuk saya ikut masuk dan ternyata tidak ada tombol angka di dalam lift, mampus loh!! saya di kasih tau untuk memijit nomor diluar dan melihat apakah pintu lift akan membuka di A, B hingga E salah satu dari pintu tersebut akan membuka.

Janji jam 10 sekitar jam 9 saya udah sampe di kantor API, adem sehingga keringat yang tadi keluar sudah turun dan dingin kembali. Tapi akhirnya saya jadi kedinginan ketika interview, jam 10 kurang 10 pa Indra datang. Klo kedinginan saya suka batuk, saya diberi air teh hangat tapi karena lamanya interview air teh tersebut menjadi dingin. Selesai sekita jam 12.20 siang.
Sebelum pulang ke Bandung, saya sempet ke Monas,saya pikir kapan lagi ke Jakarta Monas udah di depan mata kereta juga masih lama. Jadi ke Monas dulu, bersama rombongan anak sekolah dasar saya masuk Monas :)
ternyata Monas seperti Museum Nasional biasa di Indonesia, emang seperti itu mungkin standar museum di Indonesia, tapi Monas cukup memiliki koleksi sejarah yang lengkap. Dari atas atap bisa kita lihat kota Jakarta, klo di Bandung seperti di Masjid Agung kliatan tuh sekeliling kota. Turun trus pulang ke Bandung pake Kereta.

Di jalan saya sangat menikmati perjalanan Jakarta-Bandung ini, Jakarta memang komplit. Baru juga duduk sebentar di KA, takjub dengan perjalanan ini sekitar satu jam perjalanan saya ditelepon oleh pa Indra. "tanggal 25 udah masuk ya, you harus udah bisa masuk kerja..."terputus karena HP saya lowbat telepon balik tak diangkat dan akhirnya SMS. Subhanallah, ini semua berkat Allah dan doa dari teman-teman, dosen, sodara dsb. API adalah tempat dimana saya ingin bekerja ketika kuliah dulu dan kini sedang di jalani, tepat satu tahun,
 
Segala sesuatu yang kita lakukan mencerminkan kepribadian kita, termasuk bagaimana cara kita melipat baju. Jamie Novak, penulis The Get Organised Answerbook menjabarkan tiap tipe kepribadian seperti berikut ini. Meskipun Anda tidak mencuci dan menyeterika baju sendiri, Anda masih bisa mengamati kebiasaan Anda lewat bagaimana Anda menyimpan baju Anda. (Atau mengembalikan baju yang Anda coba sebelum pesta ke dalam lemari).

Tipe pelipat baju yang rapi
Jika Anda.. selalu melipat baju dan menumpuknya secara hati-hati dalam lemari baju…
Anda selalu tepat waktu, tidak pernah lupa ulang tahun teman dan mengarsip dokumen dengan rapi. Mengorganisir semuanya membuat hidup Anda terasa lebih mudah, namun juga membuat Anda sering merasa tegang. Coba bersantai dengan menyusun daftar kegiatan yang Anda ingin lakukan, tapi jangan segera dikerjakan!


Tipe penggulung baju
Jika Anda… Menyimpan pakaian dengan cara menggulung tiap helai secara rapi.
Anda mengatur sebagian besar hidup Anda, tapi Anda bisa menerima sedikit jadwal yang terlewat. Anda merasa sulit bekerja cepat saat tidak dikejar deadline. Coba pikirkan kegiatan yang Anda lupakan, seperti buku resep yang sedang Anda buat sambil bersantai seperti nonton TV atau makan es krim.

Tipe kumpulkan dan lempar
Jika Anda...sama sekali tidak melipat baju usai dicuci.
Anda masih punya koper dari perjalanan bulan lalu yang belum dibenahi. Lemari pakaian Anda adalah jemuran, karena semua baju Anda tergantung di situ. Coba ubah kebiasaan ini dengan merapikan tas yang berserakan di kamar. Anda mungkin akan merasa lebih segar jika bisa melihat lantai kamar lagi.