Mei 2009, pada awal bulan mei ini saya baru sidang dan sibuk mencari dana untuk kegiatan kampus terakhir dalam kepengurusan BEM periode 2008-2009, salah satunya dengan mengajukan proposal ke kementrian olahraga di Jakarta. Tapi ternyata itu adalah usaha terakhir saya dalam berkontribusi untuk kegiatan kampus tsb, karena seminggu kemudia saya dipanggil oleh Bp.Indra Ibrahim dari API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) di Jakarta. Yang bersangkutan sedang mencari seorang mahasiswa yang telah lulus namun bukan hanya memiliki IPK besar beliau meminta mahasiswa yang berorganisasi dan merupakan rekomendasi dari Sekolah/Kampus tekstil satu-satunya di negeri ini.

Kampus merekomendasikan ketua BEM, namun beliau masih terganjal dengan urusan akademik (masih belum menyelesaikan skripsi) maklum aktivis. Hingga akhirnya kampus merekomendasikan saya sebagai Sekjen dalam kepengurusan tersebut untuk dapat bekerja di API. Saya di rekomendasikan oleh Bp. Arif Dewanto dan kaka' kelas yang sekarang menjadi dosen, yaitu kang Dimas. Untuk kemudian bertemu dengan Bp. Indra di kampus pada hari itu juga. Ternyata saya tidak sendiri ada mantan ketua HIMATEK yang kategorinya telah melengkapi itu semua, telah sidang, IPK besar dan berorganisasi (secara jadi ketua HIMA) ada satu kelebihan lainnya dia ngga pake kacamata :p

Akhirnya kita diminta menunggu Bp. Indra karena sedang rapat bersama perguruan tinggi. Dan akhirnya adzan zuhur berkumandang, kemudian kita memutuskan untuk shalat berjamaah. Setelah selesai shalat, ternyata Bp. Indra ini sibuk sehingga kami tidak sempat untuk bertemu. Melalui Pa Arifin selaku PK II kita menulis biodata singkat dan nomor telepon masing-masing kemudian CV untuk dikirim ke Pa Indra. Selang dua hari saya di telepon ditanya mengenai aktivitas saya selama dikampus dan luar kampus. Saya masih ingat, pa Indra berkata bahwa saya memiliki kelebihan dibanding pelamar lain, karena saya pernah menjadi REPORTER di sebuah radio swasta di Bandung, selain itu juga karena berbagai organisasi yang pernah saya ikuti baik didalam maupun diluar kampus, "you kliatannya punya potensi, tapi kita liat nanti" via telepon. Saya di minta untuk menulis tentang pertekstilan indonesia dan kaitannya dengan dunia pendidikan minimal 4 lembar. Pagi ditelepon pada malam harinya saya kirim via email. Asalkan tau waktu itu saya sedang menikmati proses menjadi guru privat setiap malam dan masih musim kampanye 2009, jadi pagi sibuk dirumah, siang dikampus, malem mengajar. Subhanallah saya kangen akan rutinitas yang pada itu :) dan semua berjalan lancar, saya pun diminta untuk mengajukan lamaran di API sebagai sekretaris eksekuti, saya pikir menjadi staf sekretaris eksekutif tapi ternyata tidak, saya langsung menjadi sekretaris eksekutif!! di organisasi disebut sekjend, atau di asosiasi satelit ringkasnya disebut kepala kantor!!

Dua hari berselang saya dipanggil ke Jakarta, kebetulan ada kaka' klas yang terlebih dahulu bekerja di API tapi Jawa Barat, klo saya DKI Jakarta. Saya banyak belajar dari beliau, hingga akhirnya tiba di Jakarta dengan meminta arahan dari beliau. Sungguh ini pengalaman saya ke Jakarta sendiri, saya masih ingat seminggu yang lalu baru pertama saya naik busway dan sekarang naik lagi tapi ngga tau kantor API itu dimana. Dari Gambir langsung naik busway bertanya pada penjaga pintu, dan dengan ramah beliau memberikan arahan agar saya turun dimana kemudian naik apa untuk mencapai tujuan (hingga saat ini, saya masih ingat orang itu tapi sayang hingga saat ini pula saya belum lagi bertemu dengan orang tersebut). Akhirnya saya turun di BNN untuk melanjutkan dengan bus 46, tak lupa saya ucapkan terimakasih pada penjaga pintu busway tersebut. Saya yakin ini pertolongan dari Allah dan Allah akan membalas kebaikan beliau. Amin..
Jakarta yang panas, macet dan saya pun kebagian itu dihari pertama ini. Naik bus 46 jurusan cililitan-grogol, penuh dengan sesak pula. Aneh rasanya melihat orang sebanyak ini dalam suasana yang panas lagi! Keringet bercucuran, padahal saya sudah mengenakan pakaian terbaik dan wangi. Akhirnya nyampe juga di Departemen Perindustrian (sekarang Kementrian Perindustrian) saya masih inget kata ayah klo mau nanya harus ke satpam, jangan ke orang lewat, bertanya pada satpam ternyata tidak semua satpam mengetahui gedung di Jakarta ini termasuk satpam Depprin. Tapi dengan bantuan personel lain akhirnya saya tiba di gedung kantor API, yaitu wisma adhi graha atau surveyor indonesia. Maklum orang gunung, saya masuk ke gedung itu dan minta izin pada resepsionis gedung untuk bertemu dengan pa Indra akhirnya saya kaih KTP dan mendapat kartu masuk gedung sebagai TAMU. Saat ini saya mengetahui bahwa tindakan minta izin di resepsionis tersebut ngga ngaruh untuk masuk gedung ini ;P

Ada satu lagi yang bikin saya malu, klo mo naik lift'kan harus pijit lantai yang dituju baik di dalam ataupun di luar lift. Nah di gedung ini itu tidak seperti itu, saya ngeliat orang masuk saya ikut masuk dan ternyata tidak ada tombol angka di dalam lift, mampus loh!! saya di kasih tau untuk memijit nomor diluar dan melihat apakah pintu lift akan membuka di A, B hingga E salah satu dari pintu tersebut akan membuka.

Janji jam 10 sekitar jam 9 saya udah sampe di kantor API, adem sehingga keringat yang tadi keluar sudah turun dan dingin kembali. Tapi akhirnya saya jadi kedinginan ketika interview, jam 10 kurang 10 pa Indra datang. Klo kedinginan saya suka batuk, saya diberi air teh hangat tapi karena lamanya interview air teh tersebut menjadi dingin. Selesai sekita jam 12.20 siang.
Sebelum pulang ke Bandung, saya sempet ke Monas,saya pikir kapan lagi ke Jakarta Monas udah di depan mata kereta juga masih lama. Jadi ke Monas dulu, bersama rombongan anak sekolah dasar saya masuk Monas :)
ternyata Monas seperti Museum Nasional biasa di Indonesia, emang seperti itu mungkin standar museum di Indonesia, tapi Monas cukup memiliki koleksi sejarah yang lengkap. Dari atas atap bisa kita lihat kota Jakarta, klo di Bandung seperti di Masjid Agung kliatan tuh sekeliling kota. Turun trus pulang ke Bandung pake Kereta.

Di jalan saya sangat menikmati perjalanan Jakarta-Bandung ini, Jakarta memang komplit. Baru juga duduk sebentar di KA, takjub dengan perjalanan ini sekitar satu jam perjalanan saya ditelepon oleh pa Indra. "tanggal 25 udah masuk ya, you harus udah bisa masuk kerja..."terputus karena HP saya lowbat telepon balik tak diangkat dan akhirnya SMS. Subhanallah, ini semua berkat Allah dan doa dari teman-teman, dosen, sodara dsb. API adalah tempat dimana saya ingin bekerja ketika kuliah dulu dan kini sedang di jalani, tepat satu tahun,

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.